Sabtu, 25 September 2010

'China bakal menjadi penguasa ekonomi dunia'

WASHINGTON: Mayoritas investor global memperkirakan China akan menjadi penguasa ekonomi dunia dalam dua dekade mendatang.

Juga ada keyakinan yang kuat bahwa China tidak akan memperkuat nilai tukarnya secara agresif pada akhir tahun ini. Kesimpulan itu diperoleh dari hasil polling kuartalan atas 1.408 investor, analis, dan pelaku pasar yang menjadi pelanggan Bloomberg.

Hasil survei itu juga menyebutkan sebanyak tujuh dari 10 responden memprediksi China akan merevaluasi yuan-dolar AS dengan persentase yang kecil, tidak lebih dari pergerakan pada 2005-2008 sebesar 20%.

Sebagian besar peserta survei juga berpendapat pertumbuhan ekonomi China akan membuka peluang pasar bagi produk negara lain. Namun, ada juga investor yang mengkhawatirkan lonjakan China akan menghantam pasar tenaga kerja. Bahkan, seperempat responden memperkitakan penguatan di Negeri Tirai Bambu itu mendorong harga minyak dan komoditas pertanian.

"Jika China menjadi ekonomi terbesar, harga komoditas akan melonjak karena negara ini butuh bahan mentah lebih besar untuk mendukung produksi, ditambah lagi populasinya memiliki pendapatan yang tinggi," kata Erik Bakker, manager aset OHV Asset Management di Belanda.

Lebih dari separuh responden Bloomberg Global Poll itu beranggapan prospek China bullish bagi investasi jangka panjang. Sebaliknya, sepertiga lainnya menganggap investasi bearish. Perbedaan makin terlihat atas pertanyaan bagaimana lonjakan di China akan berdampak ke makroekonomi negara lain.

Investor asal Eropa merupakan responden yang paling optimistis, dengan 60% peserta menilai bullish atas peluang investasi jangka panjang di China. Persentase itu lebih tinggi dari AS sebesar 53% dan 56% di Asia.

Sementara untuk yang berpendapat bearish, responden Eropa sebesar 28%, 36% di AS, dan 34% di Asia.

China mengambil alih posisi Jepang sebagai ekonomi terbesar kedua di negara pada kuartal II, juga peringkat kedua rekanan dagang AS. Bersama dengan Brasil, China berada di peringkat atas daftar negara yang memiliki daya tarik investasi paling atraktif. Sebanyak 33% investor menganggap negara ini adalah best opportunities tahun depan.(yn)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar