Minggu, 01 Agustus 2010

Pemanfaatan pongge

Semarang -- Memproduksi kecap dari pongge alias biji durian? Atau mau mencoba merasakan krupuk dari bahan pongge? Dwiky Rendra Graha Subekti, siswa kelas 3 SMA Theresiana 1 Kota Semarang membuktikan pongge yang biasanya terbuang begitu saja usai memakan durian, diolah menjadi suatu yang berguna dan layak konsumsi.


Bermula dari rasa keprihatinannya melihat banyak pongge yang berserakan saat musim durian. Tergelitik ingin mengolah pongge, maka mulailah ia mulai “mengulitinya”. Didampingi guru pembimbing Dra Purwiani Pudjiastuti dan Anik Sriwinarti SPd untuk melakukan penelitian.

Belakangan diketahui diketahui bahwa pongge bisa menjadi pengganti kedelai karena memiliki kandungan protein tinggi. “Biji durian ini selanjutnya bisa diolah menjadi kecap dan krupuk,” kata Dwiky yang hasil penelitian itu mampu mengantarkannya sebagai salah satu juara Krenova Jateng 2010, sebuah kompetisi kreasi dan inovasi.

Bagaimana proses mengolah kecap dan krupuk itu? Secara singkat Dwiky, remaja kelahiran 27 Januari 1994 memaparkan, biji durian yang sudah dibersihkan dipotong-potong dan selanjutnya dilakukan fermentasi selama 3- 4 hari. Usai fermentasi potongan pongge dimasukan ke larutan garam 20% dengan kondisi tertutup rapat. Larutan itu disaring. Ampas hasil saringan inilah yang menajdi bahan pembuatan krupuk.

Sedangkan filtrate atau air saringan direbus dengan ditambahi bumbu untuk mendapatkan rasa yang pas dilidah, diantaranya pala dan bawang putih. Agar warna lebih pekat diberi gula jawa dan sebagai pengental diberi Carboxymethyl Cellulose (CMC). "Sudah jadi kecap dan dikemas dalam botol. Satu kilogram biji durian bisa menghasilkan 1,8 liter kecap dengan harga yang lebh murah dari yang ada di pasaran.

Hasil karya Dwiki itu dipamerkan dalam Jambore Teknologi yang digelar di PRPP dan berlangsung hingga Minggu (1/8).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar