Kamis, 29 Juli 2010

Elpiji...... oh.... Elpiji.....

Solo, - Sebanyak 39.826 tabung elpiji rusak. Tabung-tabung rusak tersebut kini mangkrak di sejumlah SPBE wilayah eks Karesidenan Surakarta. Yakni, SPBE PT Kaosa Rasmi Scada Boyolali sebanyak 2.142 tabung, PT Indah Sri Rejeki Boyolali (430 tabung), PT Kartika Darma Wonogiri (1.880 tabung), dan PT Anugerah Terang Abadi Gasindo Sukoharjo (10.356 tabung).


Selain itu, di PT Sarana Investama Utama Sukoharjo (3.344 tabung), PT Aroma Sragen (6.219 tabung), PT Karya Mas Klaten (940 tabung), PT Restu Gas Aji Karanganyar (8.300), serta PT Panca Dharma Puspawira Karanganyar (6.215 tabung).
Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (DPC Hiswana Migas) Surakarta mendesak PT Pertamina untuk segera menarik dan mengganti tabung-tabung yang rusak itu dengan tabung baru. "Jika tidak segera diganti, makan akan mengganggu distribusi elpiji 3 kg di masyarakat," kata Budi Prasetyo, ketua tim pengawas distribusi elpiji 3 kg Hiswana Migas Surakarta, Selasa (27/7).

Pihaknya khawatir, jika tabung-tabung yang rusak tidak segera ditarik dan diganti dengan yang baru, maka dipastikan tabung yang kerusakannya tidak terlalu parah tetap akan digunakan. Hal ini lantaran tidak ada cadangan tabung lain yang bisa digunakan.

"Jika tabung yang kondisinya pas-pasan atau setengah rusak tetap digunakan, dikhawatirkan akan terjadi ledakan seperti sebelumnya," jelasnya.



Menarik Tabung Rusak

Manager operasional SPBE PT Gas Restu Aji (RGA) Karanganyar, Iskandar mengakui, selain menyingkirkan ribuan tabung tabung elpiji 3 kg yang rusak, pihaknya juga menyingkirkan tabung elpiji yang tidak berstandar nasional industri (NSI). Tabung-tabung rusak dan tidak ber-SNI itu adalah titipan dari berbagai agen yang dilayani oleh SPBE tersebut.

Iskandar mengatakan, Selasa (27/7) ini Pertamina telah menarik 110 tabung rusak dan menggantinya dengan tabung baru. Menurut dia, penarikan dan penggantian tabung baru oleh Pertamina itu akan dilakukan bertahap. Tapi pihaknya berharap penggantian itu dilakukan cepat dan serentak dalam jumlah banyak sesuai kebutuhan. "Kalau hanya sedikit-sedikit tetap akan menggangu distribusi," tandasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar