Sabtu, 26 Maret 2011

Misi Bunuh Diri Pekerja Reaktor Nuklir

PESAN-PESAN memilukan dikirim para pekerja yang mencoba untuk mencegah bencana nuklir skala penuh di pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) yang bermasalah di Jepang. Pesan-pesan itu mengungkapkan, mereka tahu betul bahwa mereka sedang menjalankan misi bunuh diri.
Seorang dari mereka, yang disebut sebagaiFukushima Fifty, mengatakan, mereka menerima dengan tabah nasib mereka seperti suatu hukuman mati. Seorang yang lain, setelah menyerap dosis radiasi yang hampir mematikan, mengatakan kepada istrinya, "Tolong terus lakoni hidup dengan baik, untuk sementara saya tidak bisa pulang."
Tingkat radiasi di pintu masuk PLTN itu berada pada level yang akan langsung membunuh para pekerja atau menyebabkan mereka menderita penyakit mengerikan dalam sisa hidup mereka. Para ahli mengatakan, pakaian kedap udara yang mereka kenakan hanya sedikit bisa menghentikan paparan radiasi.
Harian Inggris, The Dailymail, akhir pekan lalu melaporkan, kelompok Fukushima Fifty (Limapuluh Orang Fukushima) itu tetap bertahan setelah 700 rekan mereka melarikan diri saat tingkat radiasi menjadi terlalu berbahaya. Identitas mereka belum terungkap, tetapi para ahli mengatakan, mereka sepertinya para teknisi garis depan dan petugas pemadam kebakaran yang sangat mengetahui pembangkit itu.
Diperkirakan, kebanyakan dari mereka adalah laki-laki paruh baya yang menjadi sukarelawan karena mereka sudah memiliki anak—pekerja muda mungkin akan menjadi tidak subur oleh dosis radiasi yang tinggi. Mereka disebut Fukushima Fifty, tetapi sesungguhnya kelompok itu berjumlah 200 orang yang bekerja empat shift secara bergiliran. Mereka bekerja untuk menghidupkan kembali sistem pendingin reaktor Fukushima yang rusak akibat hantaman tsunami.
Jumat lalu, pesan-pesan menyayat hati mereka kepada keluarganya dipublikasikan televisi nasional Jepang yang telah mewawancarai kerabat mereka. Seorang anggota keluarga mereka berkata, "Ayah saya masih bekerja di pembangkit itu. Dia mengatakan, dia menerima nasibnya, seperti sebuah hukuman mati." Seorang perempuan mengatakan, suaminya yang berada di pembangkit itu terus bekerja dan sepenuhnya menyadari ia sedang dibombardir radiasi.
Perempuan yang lain mengatakan, ayahnya yang berusia 59 tahun secara sukarela mengajukan diri untuk tugas di Fukushima. Ia menambahkan, sebagaimana dikutip Dailymail, "Saya mendengar bahwa ia secara sukarela meskipun ia akan pensiun dalam waktu setengah tahun dan mata saya jadi penuh dengan air mata. Di rumah, ia tidak tampak seperti seseorang yang bisa menangani pekerjaan besar. Tapi hari ini, saya benar-benar bangga padanya. Saya berdoa agar dia kembali dengan selamat."
Gadis lain yang ayahnya bekerja di reaktor Fukushima itu berkata, "Saya tidak pernah melihat ibu saya menangis begitu kencang." Dia menulis di Twitter, "Orang-orang di pembangkit itu berjuang, mengorbankan diri mereka untuk melindungi Anda. Semoga Ayah kembali dalam keadaan hidup."
Dari semua mereka yang bertahan di pembangkit itu, lima diantaranya diketahui meninggal dan dua hilang. Sedikitnya 21 orang lainnya terluka. Seorang pekerja perempuan yang mengaku bertugas di reaktor Fukushima Nomor 2 saat tsunami melanda telah mem-posting di akunnya di internet tentang apa yang terjadi.
Michiko Otsuki, yang sejak saat itu mencari perlindungan, menulis pada sebuah situs jejaring sosial Jepang yang diterjemahkan The Straits Times sebagai berikut: "Di tengah suara alarm tsunami pada pukul 03.00 pada malam hari ketika kami tidak bisa melihat ke mana kami pergi, kami terus bekerja untuk memulihkan reaktor-reaktor di tempat kami, yang berada tepat di tepi laut, dengan kesadaran bahwa ini bisa berarti kematian. Mesin yang mendinginkan reaktor itu betul-betul berada di tepi laut, dan hancur oleh tsunami. Setiap orang bekerja mati-matian untuk mencoba memulihkannya."
"Memerangi kelelahan dan perut kosong, kami menyeret diri kembali bekerja. Ada banyak yang belum dapat berhubungan dengan anggota keluarga mereka, tetapi menghadapi situasi ini dan bekerja keras."
Dr Michio Kaku, seorang ahli fisika teoritis, mengatakan kepada jaringan televisi AS, ABC, bahwa situasi telah memburuk dalam hari-hari terakhir. "Kami berbicara tentang para pekerja yang masuk ke reaktor itu mungkin sebagai misi bunuh diri," katanya.
Michael Friedlander, yang telah bekerja di manajemen krisis di pembangkit nuklir yang sama di Amerika, menambahkan, para pekerja mungkin makan ransum militer dan minum air dingin untuk bertahan hidup. "Di tengah rasa dingin, gelap, dan Anda melakukan hal itu sambil mencoba untuk memastikan Anda tidak mencemari diri Anda saat Anda sedang makan," katanya.
"Saya dapat memberitahu Anda dengan kepastian 100 persen bahwa mereka benar-benar berkomitmen untuk melakukan apa pun yang secara manusiawi perlu untuk membuat pembangkit itu berada dalam kondisi aman, bahkan dengan risiko hidup mereka sendiri."

Sumber Radiasi Masih Misterius

Tokyo, Jumat - Para ilmuwan dan pekerja yang berusaha mengendalikan kerusakan reaktor nuklir di PLTN Fukushima Daiichi hingga Jumat (25/3) belum bisa menentukan sumber kebocoran radiasi yang melukai dua pekerja sehari sebelumnya. Meski demikian, kecil kemungkinan kebocoran itu akibat pecahnya lapisan pelindung terakhir reaktor.
Kedua pekerja tersebut dilarikan ke rumah sakit, Kamis, setelah kaki mereka terkena air di ruang bawah tanah reaktor Unit 3. Kaki mereka langsung terbakar setelah terkena radiasi yang mencapai 10.000 kali lipat dari level normal.
Sebelumnya pihak operator PLTN, Tokyo Electric Power Company (Tepco), mengatakan, ada kemungkinan tabung bertekanan yang menjadi lapisan pelindung terakhir (reactor pressure vessel/RPV) inti reaktor telah rusak atau pecah sehingga terjadi kebocoran air beradiasi sangat tinggi.
Namun, pernyataan tersebut dibantah Badan Keselamatan Industri dan Nuklir Jepang (NISA), yang tidak menemukan indikasi pecahnya lapisan pelindung reaktor. ”(Radiasi) itu bisa berasal dari sistem ventilasi atau kebocoran air dari pipa sirkulasi dan katup, tetapi tidak ada data yang menunjukkan (lapisan pelindung) telah pecah,” ucap juru bicara NISA, Hidehiko Nishiyama.
  Reaktor Unit 3 menjadi sumber kekhawatiran karena ini adalah satu-satunya reaktor, dari enam unit reaktor nuklir di PLTN Fukushima Daiichi, yang menggunakan bahan bakar campuran uranium dan plutonium yang cenderung tidak stabil. Ledakan gas hidrogen menghancurkan bangunan pelindung reaktor yang terbuat dari beton, 14 Maret, dan diduga telah menyebabkan kerusakan pada reaktor.
Kerusakan pada RPV adalah salah satu hal yang paling ditakutkan karena di balik lapisan ini terdapat inti reaktor yang mengandung 170 ton bahan bakar nuklir yang sangat radioaktif dan berbahaya.
Kemungkinan rusaknya lapisan ini juga ditepis para pakar keselamatan nuklir dari Eropa. ”Jika RPV itu benar-benar rusak, Anda pasti akan langsung tahu,” tutur Laurence Williams, profesor keselamatan nuklir dari John Tyndall Institute for Nuclear Research, Inggris.
Tingkat radiasi tinggi yang terekam, Kamis, diduga berasal dari pelepasan uap air dari RPV yang dilakukan untuk mengurangi tekanan dan temperatur teras reaktor.
”Mengalirkan air ke sirkuit utama reaktor adalah hal mendasar yang memang harus mereka lakukan untuk mengendalikan situasi,” kata Ole Reistad dari Otoritas Proteksi Radiasi Norwegia. Air yang mengalir melewati bahan bakar nuklir jelas akan memiliki radiasi tinggi.
Radius 30 kilometer
Pemerintah Jepang, Jumat, juga menganjurkan warga yang berada pada radius hingga 30 kilometer (km) dari PLTN Fukushima Daiichi agar mengungsi secara sukarela.
”Tidak menutup kemungkinan pemerintah akan mengeluarkan perintah evakuasi jika tingkat radiasi terus meningkat,” ujar Menteri Sekretaris Kabinet Yukio Edano.
Jejak kontaminasi radiasi dilaporkan sudah terdeteksi pada sayuran yang ditanam di kawasan Tokyo, 250 km dari PLTN tersebut. Pemerintah China juga menyatakan telah merawat dua turis asal Tokyo, Jepang, yang memiliki tingkat radiasi di atas normal di kota Wuxi, China timur.

Air Laut di Jepang Makin Teradiasi

Jepang - Sampel pemeriksaan air laut di dekat reaktor nuklir Fukushima menunjukkan air tersebut 1.250 kali lebih tinggi teradiasi dari ambang keamanan. Menurut warta AP dan AFP pada Sabtu (26/3/2011), contoh air tersebut berasal sekitar 300 meter dari tepi laut. ”Ada kekhawatiran radiasi akan meresap ke air tanah,” kata Badan Keamanan Nuklir Jepang.
Badan itu juga merekomendasikan agar tidak ada penangkapan ikan dalam radius 20 kilometer dari perairan teradiasi itu. 
Sementara itu, semua reaktor nuklir di Eropa akan diperiksa, meski para pejabat sudah mengatakan bahwa pencemaran radiasi tidak akan membawa risiko setelah delapan hari. Meskipun demikian, hal ini tetap mengkhawatirkan karena sumber pencemaran belum diketahui.
Air di daerah sekitar reaktor sudah ada yang tercemar radioaktif dan dua pekerja dirawat di rumah sakit. Operator reaktor mengatakan mungkin ada kerusakan di mesin pusat pengendali. Mereka akan menggunakan semburan air tawar untuk mendinginkan reaktor yang sempat mengalami kebocoran.

Zat Radioaktif Menyebar ke Seluruh Dunia

WINA -  Zat radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima nomor 1 sudah mencapai Amerika Serikat dan Islandia. Zat yang sama diperkirakan akan menyebar ke seluruh dunia dalam dua hingga tiga pekan kedepan, kata Komisi Persiapan untuk Organisasi Pakta Larangan Pengujian Nuklir Komprehensif (CTBTO), Kamis (24/3/2011).
Tetapi jumlah radioaktif itu terlalu kecil untuk berdampak pada manusia, kata komisi yang bermarkas di Wina itu kepada kantor berita Jepang, Kyodo. Komisi tersebut mengoperasikan jaringan instalasi pengawasan di 63 lokasi yang tersebar di dunia, termasuk satu instalasi di Takasaki, Prefektur Gunma, Jepang.
Seorang pejabat senior dari departemen pengawasan dalam komisi tersebut mengatakan, angka yang dipindai di Takasaki terus naik turun dan jumlah zat radioaktif dari PLTN Fukushima, yang rusak karena gempa bumi dan tsunami pada 11 Maret lalu, tidak dapat dikatakan akan berkurang.
Sedikit zat radioaktif telah terdeteksi di instalasi pengawasan di California barat pada 18 Maret dan Islandia pada Selasa lalu. Pejabat itu mengatakan, CTBTO memperkirakan zat radio aktif akan mencapai wilayah Eropa dalam beberapa hari.
Sejumlah sumber diplomatik dari Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, kebanyakan negara Asia Tenggara mengkhawatirkan dampak merugikan dari zat radioaktif itu. Tetapi Badan Keamanan Nuklir dan Industri Jepang mengatakan, zat tersebut tidak akan mempengaruhi negara lain.

Sabtu, 19 Maret 2011

Tommy Winata, SBY, Wikileaks


Kawat diplomatik Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia yang dibocorkan WikiLeaks dan dimuat dua media Australia The Age dan Sydney Morning Herald mengguncang Istana. Salah satu bocoran Wikileaks menyebutkan adanya hubungan khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono dengan pengusaha Tomy Winata. Hubungan spesial sang bos Grup Artha Graha itu diperantarai Letjen (purn) TB Silalahi, mantan penasehat Presiden.

Apa tanggapan Tomy? Berikut petikan tanya jawab dia dengan wartawan di Hotel Borobudur pada Minggu, 13 Maret 2011, malam.
Bagaimana tanggapan Anda terhadap pemberitaan dua koran tersebut?
Saya sudah mengirim surat kepada Peter Fray, Editor in Chief The Sydney Morning Herald dan Paul Ramadge, Editor in Chief The Age. Pada pinsipnya saya keberatan dengan tulisan kedua koran tersebut yang mengutip dari sumber-sumber yang sulit untuk dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Termasuk adanya penulisan istilah-istilah yang ditujukan kepada saya yang istilah tersebut bahkan tidak pernah saya kenal dalam kehidupan saya, yang sangat melecehkan hak individu saya.
Saya mohon kepada kedua koran yang berskala internasional serta memiliki reputasi baik tersebut untuk meluruskan pemberitaan yang tidak didukung dengan data-data yang dapat dipercaya, agar pengabdian kami untuk memberi nafkah pada lebih dari 1 juta kepala keluarga dapat tetap berjalan dengan baik.
Sebenarnya bagaimana hubungan Anda dengan SBY?
Saya tegaskan, hubungan saya dengan SBY hanya sebatas hubungan antara warga negara dengan presidennya. Saya tidak punya hubungan khusus. Hubungan saya adalah hubungan anak Bangsa, warga negara, dengan presiden. Kami mengusung program kerja pemerintah.

Saya kira kita semua sebagai warga negara mengerti dan mengenal Beliau. Jadi hubungan kami dengan Bapak Presiden adalah Beliau selaku Presiden dan Ibu Ani sebagai Ibu Negara yang sekarang ini diberi kekuasaan oleh rakyat, sebagai mandataris. Hubungan kami adalah hubungan sebagai warga negara anak Bangsa dengan seorang pimpinan pemerintahan yang sekarang dijabat oleh Doktor Susilo Bambang Yudhoyono.

Juga hubungan-hubungan lain dalam rangka kami mengisi pembangunan pemerintah ini, soal program ketahanan pangan, dan program-program lain. Sesuai dengan arahan yang selama ini Beliau canangkan dalam program kerja Beliau. Kami membantu program Pro Growth, Pro Poor, Pro Job, dan Pro Environment.

Di luar itu, hubungan-hubungan yang dituduhkan selama ini tidak benar. Kami tidak punya hubungan khusus sebagaimana dituduhkan oleh berita-berita media yang mengutip dari sumber-sumber yang menurut saya tidak bisa dipertanggungjawabkan.

Saya kenal Pak TB Silalahi cukup lama. Sekitar 30 tahun yang lalu. Dan Beliau waktu itu sebagai Ketua Yayasan Kartika Eka Paksi. Jadi hubungan kerja kami tetap seperti biasa. Masih normal kerja sama Artha Graha Group dengan Kartika Eka Paksi.

Setelah Beliau purnabakti, dia jadi penasihat dalam banyak hal. Saat era  pemerintahan SBY, Beliau kadang kala memberikan guidance kepada kami apa yang harus diartikan dengan Pro Growth, Pro Poor, Pro Job dan yang lain. Jadi, yang dituduhkan bahwa Beliau menjembatani kami kepada pusat pemerintahan itu saya kira tuduhan yang sama sekali tidak bisa dipertanggungjawabkan.
Anda pernah ke Cikeas?
Ehm... pernah beberapa tahun yang lalu.
Anda datang sendiri?
Oh, tidak. Saya datang tidak sendirian, ada beberapa orang dan asosiasi.
Dalam rangka apa Anda ke Cikeas?
Waktu itu, seingat saya, harga-harga daging sedang melonjak tinggi. Jadi, kami diminta memberi saran kira-kira solusinya bagaimana dari sisi pengusaha.
Pada artikel di koran itu disebut juga Anda merupakan salah satu orang di antara 'Sembilan Naga' yang menguasai jaringan perjudian di Indonesia. Bagaimana pendapat Anda?
Yang menyangkut soal WikiLeaks, saya kira saya menyatakan bahwa itu adalah dari sumber yang sulit dan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Jadi istilah-istilah yang konon WikiLeaks dapat dari Kedutaan Besar Amerika Serikat itu, saya nyatakan tidak pernah ada.

Saya tidak pernah melakukan hal-hal yang dituduhkan dalam berita Sydney Morning Herald. Kalau saya lihat, apa yang ditulis Sydney Morning Herald itu dengan keaslian apa yang di Wikileaks itu, tidak apple to apple, ada pendapat-pendapat.
Soal 'Sembilan Naga' atau segala macam itu, kalau memang nanti yang menulis menyatakan itu ada, saya ingin tanya sama dia: dasar apa dia menyebutkan hal itu. Kalauunderwater saya ngerti, karena kerjaan saya setiap bulan itu di laut. Saya tiap minggu ke laut ke Tambling, ke pulau-pulau. Kalau tuduhan-tuduhan 'Sembilan Naga' itu saya kira mungkin karena mereka terkesima dengan cerita orang yang lucu-lucu itu. Kita perlu mencari siapa sebenarnya yang menyebut 'Sembilan Naga' itu agar dia bisa memberikan definisinya, apa maksud kata-kata di balik 'Sembilan Naga' itu.
Yang saya tahu, saya dari pagi sampai sore nggak pernah keluar rumah kalau tak ada janji. Setelah makan siang, saya biasanya langsung melihat kegiatan Artha Graha Peduli yang berada di 80 titik di seluruh Indonesia. Setelah itu, sore saya nongkrong di Hotel Borobudur, nungguin teman, kawan. Jam 10-11 malam saya pulang ke rumah. Undangan resmi saya jarang datang. Acara-acara formal saya jarang pergi.

Saya kira itu imajinasi mereka sendiri, berpikir terlalu tinggi soal diri saya. Sudah begitu imajinasi dia itu dijadikan suatu keyakinan yang menjadi seolah-olah benar. Lalu muncul tuduhan-tuduhan yang cenderung merugikan image kami.
Anda sendiri pernah berjudi?
Demi Tuhan, saya hanya pernah dua kali memegang gagang jackpot di tempat perjudian. Itu pun kalah. Kalau saya ngomong bohong... saya pulang bisa ketabrak mobil.
Terus bagaimana nama Anda dikaitkan dengan judi?
Saya tidak tahu. Dulu saya pernah diminta membuat proposal, kalau tidak salah pada zaman Gus Dur, untuk bagaimana caranya negara dapat manfaat dari orang-orang yang berjudi. Soalnya, kalau dihitung-hitung uang yang dihabiskan para penjudi di luar negeri jumlah kasarnya bisa mencapai US$2 miliar per tahun.
Nah, proposal itu nggak jadi. Itulah saya kira yang menyebabkan saya selalu dikaitkan dengan judi. Sudahlah saya nggak mau ngomong itu lagi. Nanti dikira Tomy ada maunya lagi.
Anda akan menggugat kedua koran itu?
Jadi intinya begini, pemberitaan WikiLeaks itu sangat merugikan kami. Saya ulangi, saya tidak pernah memberikan uang, melalui siapapun, kepada Bapak Doktor SBY ataupun kepada Ibu Negara, baik pada masa-masa yang lalu maupun pada masa ini. Kegiatan kami adalah menjalankan kewajiban kami selaku anak Bangsa untuk mengisi pembangunan di bawah kepemimpinan presiden yang sah secara konstitusi, yakni Bapak SBY.
Tuduhan itu sangat tendensius, mengadu domba, dan sama sekali tidak mendidik. Karena dalam banyak kegiatan Bapak Presiden memang kami diundang untuk hadir beramai-ramai. Kami hanya menjabarkan dan mengisi pembangunan yang dicanangkan Beliau.

Akan menggugat? Kami akan menggunakan hak jawab kami. Jadi hak jawab akan saya sampaikan dulu.

Nama Anda juga dikaitkan dalam kasus suap cek pelawat pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. Apa komentar Anda?
Jadi, begini. Dalam dunia perbankan, saya hampir tidak pernah menjalankan fungsi operasional. Yang namanya berhubungan dengan Bank Indonesia, saya ini hampir tidak pernah berkomunikasi dengan pejabat Bank Indonesia, terkecuali ada undangan resmi atau secara formal dipanggil dalam kaitan diminta keterangan sebagai pengurus bank.
Saya kira banyak sekali yang sudah melacak soal ini. Jadi, saya pun kadang heran, banyak isu begitu. Seolah-olah, kalau ini tidak dikaitkan dengan nama saya, rasanya belum syur.
Kami selama ini bekerja menurut aturan main yang berlaku, sistem hukum yang berlaku. Saya sendiri tidak pernah, mohon maaf, berhubungan secara individu dan pribadi dengan Ibu Miranda Goeltom. Saya tidak pernah.
Mungkin rekan-rekan wartawan pun bisa ikut melacak kapan saya bertemu dengan Bapak A atau Ibu B. Yang namanya ngantor di Bank Artha Graha dan lainnya saya tidak pernah. Saya tidak pernah ngantor karena saya ini berkerja di lapangan. Rejeki saya bukan punya jabatan di kantor, tapi keluar masuk desa, keluar masuk hutan. Itu pekerjaan saya. Yang namanya ngomong banyak, kerja memakai dasi, kebetulan bukan rejeki saya. Kadang saya bingung. Saya happy sekali dengan kegiatan-kegiatan ini.

Sekarang ini yang namanya 'konon' dan 'katanya' dipaksakan jadi seperti 'harus'.

Bagaimana dengan kasus Susandi (Aan), mantan karyawan Maritim Timur Jaya, yang merupakan anak perusahaan Artha Graha Group?
Saya tidak tahu menahu. Karena posisi, jam, hari, dan prosesnya, demi Tuhan, saya tidak mengerti. A memang karyawan di anak perusahaan kami. Kalau urutan-urutan pekerjaan, dia itu ada di posisi lapis ke tujuh. Saya tahu Aan setelah adanya pemberitaan dari media.

Anda jadi membangun Jembatan Selat Sunda?
Begini ya, saya belum punya hak penyelenggara pembangunan Jembatan Selat Sunda. Saat ini proyek tersebut ditangani anak usaha Artha Graha, yakni PT Bangun Graha Sejahtera Mulia, bekerja sama dengan dua Pemda (Banten dan Lampung). Jadi, kami coba meski dengan risiko, membuat pra-studi dengan dua BUMD. Saya rela keluarkan US$40 juta untuk pra-studi, tapi dengan risiko belum tentu kami ditunjuk menjadi penyelenggara pembangunan.

Saya ingin pemimpin proyek ini adalah pengusaha nasional, tapi tidak apa-apa jika nantinya dibantu asing. Namun pemimpinnya harus pengusaha nasional. Ini proyek besar yang mencerminkan harga diri bangsa. Kamis ikhlas kalau tidak mendapat proyek ini. Tapi, jembatan ini harus dibangun.

Saya tidak pernah punya simpanan uang di luar negeri. Investasi pun saya tak ada di luar negeri. Saya cuma punya satu rumah di Singapura, karena untuk tempat tinggal anak saya yang sekolah di sana.
Kenapa Anda rela mengeluarkan US$40 juta  meski belum tentu mendapatkan proyek itu?
Lho, Anda kok tidak tanya orang-orang Indonesia yang berjudi di luar negeri, yang menghabiskan uang hampir US$2 miliar per tahun? Mengapa Anda tidak tanyakan uang miliaran dolar itu dihabiskan begitu saja? Kalau saya, ini kan proyek sudah diomongin sejak zaman Soeharto, tetapi tidak ada realisasinya. Ya, sudah saya timpe dulu dengan pra-studi. Paling tidak, sudah ada langkah kongkretnya, biarpun hanya sekadar pra-studi. Syukur nanti ditunjuk, kalau tidak ya tidak apa-apa. Wong, tendernya sampai saat ini juga belum ada kejelasan. 

Sabtu, 12 Maret 2011

Kisah Korban Gempa Jepang


Yukiko, Tokyo

Saya tidak pernah merasakan gempa yang sangat kuat seperti ini seumur hidup saya.
Apartemen saya berada di lantai lima dan pertama-tama gedung bergoyang lambat, dan kemudian mulai kencang dan semakin kencang. Sangat menakutkan.
"Saya tidak pernah merasakan gempa yang sangat kuat seperti ini seumur hidup saya"
Televisi menayangkan kebakaran yang terjadi di daerah Odaiba, Tokyo dan juga gelombang tsunami menyeret truk-truk dan mobil-mobil. Kemudian ada kebakaran juga di Sendai, kota besar di Jepang Utara.
Sampai beberapa menit lalu saya bersama-sama dengan tetangga keluar buru-buru dari gedung dan saling berbagi informasi yang kami punya, walau tidak banyak.
Kami juga berusaha saling menenangkan.
Lift di gedung kami tidak berjalan dan saya rasa hampir di semua gedung, situasinya sama.
Setelah itu setiap menit terjadi beberapa gempa susulan.

Ryosuke, Tokyo

Walaupun kami berada jauh dari Jepang utara, gempa disini terasa cukup kuat.
"Gempa pertama sangat panjang, semua orang di kantor menjerit"
Gempa pertama sangat panjang, semua orang di kantor menjerit. Kemudian kami merasakan gempa susulan yang juga panjang, 30 menit setelah gempa pertama.
Kertas dan barang-barang di atas meja berjatuhan. Kami bisa mendengar dinding bergoyang. Kami bisa mendengar dengan jelas dinding bergerak ke kiri dan ke kanan.
Setelah itu situasinya tenang dan beberapa orang bahkan mulai kembali bekerja.
Sistem transportasi langsung berhenti. Perusahaan meminta kami untuk tetap tinggal di kantor.

Robert Koch, Tokyo

Semua yang seharusnya ada di dalam gedung sekarang ada di luar.
Audio sistem kesukaan saya tercampak ke luar sama seperti koleksi CD.
"Sangat mengerikan berada di gedung tinggi ketika gempa bumi menghantam"
Untunglah gempa tidak terjadi pas tengah malam ketika saya di rumah bersama putra saya berumur empat tahun.
Tidak satupun kereta api yang berjalan, bus-bus tampaknya masih beroperasi dan tidak seorang pun disini yang cedera.
Sangat mengerikan berada di gedung tinggi ketika gempa bumi menghantam.
Apartemen saya kelihatan seperti sehabis kena serangan bom.
Setelah itu terasa kesibukan luar biasa. Saya tinggal sekitar 20 menit dari pusat kota Tokyo.
Sebagai warga negara Afrika Selatan, saya tidak terbiasa dengan guncangan seperti ini.

Jeffry Balanag, Higashi-Shimbashi, Tokyo

Gempa mengguncang dan menggoyang gedung kami di Shiodome Sumitomo.
Kami terjebak di kantor karena elevator tidak jalan.
"Saya merasa sangat mual karena gedung terus menerus bergoyang"
Kami menonton televisi yang menayangkan gelombang tsunami menyapu daratan.
Kereta api berhenti berjalan. Kami melihat kereta jurusan Yurikamome dan Yamanote dihentikan.
Kami juga bisa melihat kebakaran. Anda juga bisa melihat kebakaran di seberang teluk di daerah Odaiba.
Tidak ada kepanikan tetapi saya merasa sangat mual karena gedung terus menerus bergoyang.

Radioaktif Bocor, 2.000 Orang Diungsikan

TOKYO, Sekitar 2.000 orang yang tinggal di dekat pembangkit nuklir Fukushima, Jepang, diminta mengungsi pada Jumat (11/3/2011), menyusul gempa besar yang melanda wilayah itu.

Pembangkit listrik yang dioperasikan oleh Tokyo Electric Power Co telah ditutup sebelumnya pada Jumat. Pemerintah Prefektur Fukushima memperingatkan warga yang tinggal di sekitar pembangkit terkait kemungkinan terjadinya kebocoran radioaktif.

Beberapa pembangkit listrik nuklir lainnya di sepanjang pantai juga ditutup, tetapi tidak ada laporan tentang kebocoran. Korban meninggal dari gempa dan tsunami di Jepang tersebut telah lebih dari 200 orang, sebagian besar warga terluka dan masih banyak orang yang dilaporkan hilang.

Gempa berkekuatan 8,9 skala Richter yang mengguncang pantai timur Jepang pada Jumat itu sempat diikuti oleh serangkaian gempa susulan. Tsunami berketinggian lebih dari 7,3 meter menyapu Pelabuhan Soma di Prefektur Fukushima, sedangkan tsunami yang berketinggian lebih dari 4 meter terjadi di Pelabuhan Kamaishi dan Miyako di Prefektur Iwate, menurut Badan Meteorologi setempat.

Tayangan televisi NHK memperlihatkan gelombang yang menyapu sejumlah bangunan dan kendaraan hingga sejauh 1,5 kilometer di daratan. Beberapa bandar udara ditutup dan layanan kereta api dihentikan. Lebih dari empat juta orang mengalami pemadaman listrik.

Kantor berita Jepang, Kyodo, melaporkan, sebuah kapal berpenumpang sekitar 100 orang terbawa arus dalam bencana tsunami itu.
Kyodo melaporkan terjadinya ledakan di dua pabrik besar mobil Nissan dan kebakaran di sebuah bangunan turbin di pembangkit nuklir Onagawa di Prefektur Miyagi.

Kebakaran di tempat penyulingan minyak di kota Ichihara, Prefektur Chiba, juga dilaporkan terjadi akibat bencana itu.
Gempa itu merupakan yang terkuat dalam 78 tahun terakhir di Jepang, menurut Kepala Pusat Hidrometeorologi Rusia, Alexander Frolov, dalam sebuah wawancara dengan televisi Rusia, Rossiya 24.Sedikitnya 19 negara di Kepulauan Pasifik telah mengeluarkan peringatan tentang potensi tsunami.

Jumat, 11 Maret 2011

Jepang Tetapkan Darurat Nuklir

Pemerintah Jepang telah menetapkan darurat nuklir untuk salah satu reaktor nuklirnya di Fukushima, Tohoku, sekitar 250 kilometer sebelah utara Tokyo. Setelah digoyang gempa dengan kekuatan 8,9 skala Richter, reaktor nuklir nomor 2 di pembangkit Fukushima 1 yang dikelola Tokyo Electric Power Co mengalami masalah pada fasilitas pendingin sehingga harus dimatikan demi keamanan.
Meski telah dimatikan, matinya sistem pendingin menjadi perhatian serius. Sebab, reaktor nuklir yang sudah dimatikan masih memerlukan proses pendinginan. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, pemerintah telah meminta warga yang dekat dengan reaktor nuklir tersebut mengungsi ke radius yang aman.
”Perintah telah diumumkan kepada seluruh penduduk yang tinggal di radius kurang dari 3 kilometer untuk menyingkir dan siapa saja yang berada di radius tiga hingga sepuluh kilometer diminta tetap di dalam rumah,” ujar Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yujio Edano seperti dilansir AFP.
Ia mengatakan, perintah untuk evakuasi merupakan langkah antisipasi. Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang Naoto Kan telah memastikan tidak ada kebocoran radiasi nuklir di reaktor tersebut.
Selain reaktor nuklir di Fukushima, masalah juga dialami di reaktor nuklir lainnya di Miyagi yang merupakan salah satu kawasan paling parah terkena dampak gempa di sebelah utara Fukushima. Di reaktor nuklir Onagawa yang dioperasikan Tohoku Electric Power, api sempat menyala di gedung turbin yang terpisah dari reaktor. Namun, hal tersebut tidak menimbulkan masalah pada reaktornya.


Gempa Jepang.......

Gempa berkekuatan 8,9 skala Richter yang terjadi di Jepang, Jumat (11/3/2011) siang, tercatat sebagai gempa terbesar sepanjang sejarah yang pernah terjadi di Negeri Sakura. Sepanjang catatan kegempaan di Jepang, belum pernah terjadi gempa kuat yang langsung disusul tsunami tersebut.
Asap hitam juga membubung dari kawasan industri di daerah Yokohama Isogo. Terlihat perahu, mobil, truk, serta pesawat terbang hanyut disapu tsunami. Sebuah jembatan, lokasinya tidak diketahui, tampak runtuh ke dalam air.
Badan Survei Geologi AS (USGS) sebelumnya menyatakan bahwa gempa tersebut berkekuatan 7,9 SR dan berpusat di kedalaman 24,3 km sekitar 130 km sebelah timur Sendai di pulau utama Honshu. Namun, USGS kemudian menyatakan bahwa gempa berkekuatan 8,9 SR.





Minggu, 06 Maret 2011

Kekuatan Militer China Makin Dahsyat

Ambisi China untuk terus memutakhirkan kekuatan militer dan meningkatkan anggaran pertahanannya membuat Asia Timur dan  Amerika Serikat was-was. 

Jumat ini, Beijing mengumumkan bahwa anggaran pertahanannya untuk tahun 2011 ini dipatok pada level 12,7 persen, tepatnya 601,1 miliar yuan atau 91,48 miliar dolar AS.

China meyakinkan dunia bahwa anggaran sebesar itu hanya demi memperbarui kekuatan militer yang dinilainya telah ketinggalan zaman, bukan ancaman kepada siapapun.

Negara tirai bambu itu juga berkilah bahwa anggaran militer sementereng itu masih kalah jauh dibandingkan Amerika Serikat. 

Berikut beberapa fakta tentang kemampuan militer China, modernisasi sistem pertahanan, dan beberapa sistem persenjataan yang bisa membuat banyak kalangan terkesima: 

Angkatan Udara
- Januari silam, China mengakui telah melakukan uji coba pertama pesawat jet siluman J-20, langsung di hadapan Menteri Pertahanan AS Robert Gates yang kala itu sedang mengunjungi China. Atraksi itu segera menyulut ketegangan antara dua negara. 
- Beberapa analis meyakini bahwa keberhasilan China mengembangkan J-20 adalah pertanda bahwa negara ini mengalami kemajuan lebih pesat dari yang diperkirakan sebelum ini. Negara ini satu-satunya yang tampil menjadi saingan terhadap F-22 Raptor buatan Lockheed Martin, satu-satunya pesawat tempur di dunia yang dirancang untuk mengelabui radar musuh.
- Seiring perkembangan industri aerodinamika, China sedang mengembangkan kapasitas desain yang tangguh lewat Su-30 dan Su-27 yang keduanya buatan Rusia dan pesawat tempur China paling tangguh semakin membahayakan AS. 
- Modernisasi angkatan udara juga termasuk dalam mengembangkan kapasitas isi ulang bahan bakar yang bisa menambah jarak tempuh pesawat-pesawat tempur dan pesawat pengintai China. 

Angkatan Laut
- Presiden China Hu Jintao telah menempatkan modernisasi angkatan laut dalam prioritas pemerintahannya. China kini sedang memperbarui kapal perusak dan fregat agar bisa berlayar lebih jauh serta berdaya serang lebih dasyat. 
- China tampaknya akan meluncurkan kapal induk pertamanya tahun ini, demikian beberapa sumber militer dan politik negara itu.  Masa ini satu tahun lebih cepat dari yang diperkirakan para analis militer AS.
- Dana yang dibutuhkan untuk membangun dua kapal induk berbobot 60.000 ton sama dengan kelas Kuznetsov buatan Russia, adalah sekitar dua miliar dollar. China tampaknya bisa membuat dua kapal sejenis. 
- China sedang mengembangkan misil balistik kapal selam terbarunya dari kelas Jin terbaru yang bisa meluncurkan rudal berhulu ledak nuklir dari bawah laut. China juga membangun markas angkatan lautnya di Hainan, sebuah provinsi kepulauan di selatanyang bisa menangani serangan kapal selam.

Peluru Kendali
- Pejabat militer AS memperhatikan perkembangan terbaru yang menunjukkan peningkatan kapabilitas China, terutama dalam bidang misil balistik antikapal laut-nya yang bisa membahayakan kapal induk AS. 
- Keberhasilan China meluncurkan sebuah misil yang bisa menghancurkan sebuah satelit tua pada 2007 menunjukkan sebuah tingkatan baru yang berhasil diraih militer China.  Januari setahun lalu China sukses melakukan uji coba sebuah teknologi misil baru yang bisa merontokkan roket di udara. 
- China diperkirakan mempnyai 1.400 misil yang diarahkan ke Taiwan, demikian pihak berwenang Taipe. China telah berikrar akan mengembalikan Taiwan yang demokratis ke bawah kekuasaannya, bila perlu dengan kekuatan militer. 

Angkatan Darat
- China sedang berusaha merampingkan personel angkatan daratnya yang berjumlah 2,3 juta orang, menjadi pasukan lebih kecil, ramping dan punya kemampuan tempur jarak dekat serta menghadapi konflik berintensitas tinggi saat melawan musuh yang lebih canggih.