Minggu, 29 Maret 2015

Sains


Melihat dalam Gelap
(Science of the Masses)

Sekelompok tim ilmuwan mengklaim telah menemukan cara untuk bisa melihat dalam kegelapan secara jelas, tanpa menggunakan kacamata khusus. Yang dibutuhkan hanya sebuah cairan tetes mata.



Dalam uji cobanya, para ilmuwan melibatkan satu orang relawan yang diberita obat tetes pada matanya. Dia mengaku bisa melihat dengan jelas dalam jarak 50 meter dan durasi beberapa jam.

Eksperimen bernama Science of the Masses ini dilakukan oleh kelompok perekayasa biologi di California. Mereka menggunakan beberapa senyawa seperti Chlorin e6 (Ce6), dengan insulin dan saline, untuk bisa memberikan kekuatan melihat di kondisi tanpa cahaya.

Sayangnya, dalam publikasinya, para ilmuwan memberikan catatan untuk penggunaan senyawa ini dengan hati-hati. Menurut mereka, risiko yang tinggi dari racun sel dari kontaminasi luar akan diserap melalui kulit sehingga senyawa kimia ini harus digunakan dengan pengawasan. Ini mengindikasikan jika temuan itu tidak bisa digunakan sembarang.

"Semua harus sesuai resep atau berdasarkan rekomendasi dari optometrist. Tidak boleh sembarang memasukkan apapun ke dalam mata," saran manajer dari Eye Health Condition di Boots Optician, Russell Peake, seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu 29 Maret 2015.

Dalam eksperimen itu, cairan ditetaskan ke dalam kantung mata dengan menggunakan pipet mikro. Ukurannya hanya sedikit, sekitar tiga dosis atau 50 mikroliter. Hasilnya, sebelum senyawa menyerap, mata relawan berubah menjadi hitam lalu nanti akan kembali ke warna alaminya.



"Bagi saya, itu proses yang sangat cepat. Saat sudah menyerap dan bisa mulai melihat, relawan kami bawa ke tempat gelap untuk mengidentifikasi simbol dan objek yang ada, katanya.

Setelah selesai melihat dalam gelap, beberapa jam kemudian mata akan kembali normal. Untuk mempercepat proses pemulihan, relawan diminta menggunakan kaca mata saat tidur sehingga keesokan paginya, mata kembali normal.

"Dalam kurun 10 hari setelah eksperimen, sampat saat ini, kami belum menemukan dampak negatif dari pemakaian cairan itu," kata Licina.


Furniture


Amankah Perabot Anda dari Racun

Setelah merenovasi rumah, atau membeli perabotan baru, Anda seringkali mencium bau yang khas. Bau cat atau barang baru ini menyenangkan, karena Anda merasa ruangan seperti baru.
Namun Anda perlu perhatikan bahwa bau tersebut ternyata tidak sehat. Bisa saja, bau tersebut berasal dari aroma pertikel formaldehida yang dilepaskan ke udara dari lemari kayu baru Anda.
Formaldehida atau formalin merupakan gas tidak berwarna yang biasa digunakan untuk mengawetkan jenazah. Zat ini jika dihirup atau dikonsumsi oleh manusia, bisa menimbulkan penyakit kanker.
Lem formaldehida seringkali digunakan untuk merekatkan press wood, dan kayu lapis lainnya. Tidak hanya itu, banyak cat dan karpet yang juga mengandung formalin.
Memang, perlu gas dengan kadar yang sangat tinggi untuk memengaruhi langsung kesehatan Anda. Tapi, sama seperti polusi di luar ruangan, tingginya tingka polusi di dalam ruangan dapat memengaruhi kesehatan Anda dari waktu ke waktu.
Berikut beberapa cara agar rumah (baru) Anda terhindar dari bahaya polusi yang tidak kentara.
1. Carilah barang rendah VOC
Ketika Anda membeli perabotan baru, cat, karpet, wallpaper, produk pembersih, atau bahkan tirai mandi, cobalah untuk memastikan mereka dibuat dari bahan rendah VOC atau nol-VOC. VOC atauVolatile Organic Compound adalah senyawa organik yang mudah menguap. Bahan rendah VOC atau nol-VOC memiliki taraf rendah atau tidak memancarkan racun sama sekali.
Jika seseorang dalam keluarga Anda menderita asma, atau rentan terhadap alergi, produk rendah atau nol-VOC cukup penting.
2. Mencari sumber alergi
Ketahuilah di mana sumber-sumber alergen dan polutan beracun, terutama pada perabot yang paling sering Anda gunakan.
Tentu saja, cara terbaik menghilangkan alergen seperti jamur dan debu adalah melakukan pembersihan secara menyeluruh.
3. Perhatikan semua permukaan
Jika Anda memiliki anak-anak yang sering bermain di lantai, pertimbangkan untuk mencari karpet nol-VOC atau karpet alami yang terbuat dari katun, sutra, atau wol. Anda juga bisa mengaplikasikan ubin keramik, bambu, atau lantai gabus.
4. Hindari cat timbal
Saat ini, sudah banyak produk cat yang tidak menggunakan timbal. Namun, jika rumah Anda cukup tua, kemungkinan besar cat yang dipakai masih mengandung timbal. Pertimbangkan untuk mengganti cat tersebut. Timbal bisa menyebabkan masalah kesehatan, terutama pada anak.




5. Pilih furnitur kayu solid
Furnitur seperti ini biasanya mudah ditemui dan harganya lebih murah. Anda bisa menemukannya di toko-toko yang menjual kitchen set.
6. Pilih pembersih hijau
Belilah selalu produk pembersih rumah tangga yang dibuat dengan bahan-bahan alami. Jika sulit menemukannya, Anda bisa menciptakan sendiri pembersih alami. Contohnya, untuk membersihkan jendela dan cermin, Anda bisa menggunakan larutan cuka dan air.
7. Kontrol kelembaban ruangan
Mengontrol jumlah uap air di dalam rumah, bisa mengurangi kemungkinan pertumbuhan jamur. Jamur bisa memengaruhi kesehatan pada tenggorokan dan menimbulkan iritasi mata, serta memperburuk asma. Gunakan dehumidifier yang mampu mengurangi kelembaban udara.
8. Biarkan kamar Anda bernapas
Bukalah jendela Anda! Ventilasi membantu mengalirkan udara dari luar yang menyapu asap beracun dan membawa udara segar. Tanaman hias juga dapa membantu mengoksidasi ruangan. Namun, Anda harus memilih dengan saksama tanaman-tanaman yang cocok untuk diletakan di dalam ruangan.

Jumat, 06 Maret 2015

Gadis Jepang yang unik

Sore itu aku hendak melakukan perjalanan dari Jakarta ke Yogyakarta rencana semula hendak naik kereta pk 20:30, namun ternyata tiket sudah habis.

Akhirnya perjalanan dipercepat ke jam 16:00 dengan menggunakan kereta bima. Menunggu dari pk 12:00 di stasiun cukup menjemukan kira kira pk 14:00 ada 2 pasang turis membeli tiket, semula kukira mereka orang chinese tapi ternyata mereka orang Jepang, kuketahui dari bahasa yang mereka gunakan.

Ternyata mereka naik kereta yang sama, disinilah aku mulai mengamati, hal yang cukup aneh apabila dibandingkan dengan orang Indonesia umumnya lelaki membawa beban yang lebih bnyk, tapi disini aku melihat hal lain justru wanita yang membawa tas ransel besar. Bahkan pada saat menaikkan tas ke bagian atas kereta juga dilakukan si wanita tanpa dibantu prianya.

Sungguh hal yang jauh berbeda, dan lagi tidak ada keberatan terbersit di wajah si wanita seperti suatu hal yang biasa, mungkin dalam budaya mereka tapi tidak dgn budaya kita.

Hmm banyak orang berkata wanita Jepang sangat menghormati pasangannya, mungkinkah ini salah satunya?

Good night

Senin, 02 Maret 2015

Virtual Reality Dari HTC

HTC Rilis VR ( Virtual Reality )


HTC memperkenalkan sebuah headset dengan teknologi virtual reality (vr) di sela-sela acara peluncuran One M9 pada Minggu malam (1/3/2015). Perangkat yang dikerjakan bersama dengan perusahaansoftware Valve ini dinamakan HTC Vive.

Wartawan KompasTekno, Reza Wahyudi, berkesempatan langsung menyaksikan peluncuran produk tersebut yang diadakan di gedung Palau Sant Jordi, Barcelona, Spanyol.

"Kami dikenal sebagai perusahaan smartphone. Kini, kami siap bergerak ke chapter berikutnya", kata Peter Chou, CEO HTC.

Vive nantinya dilengkapi dengan sebuah teknologi yang mengizinkan penggunanya untuk melihat gambar dengan sudut pandang hingga 360 derajat.

Menurut pihak HTC, Vive merupakan perangkat vr pertama yang mengizinkan penggunanya untuk menjelajah satu isi ruangan virtual dan berinteraksi dengan benda-benda yang ada dalam ruangan tersebut.

"Kami menggunakan 70 sensor (di Vive), pengguna bisa menjelajah seluruh isi ruangan," kata Jeffery Gattis, Executive Director, Global Marketing--Connected Product HTC


Bagian layar dari perangkat ini dikatakan mampu menghadirkan gambar dalam kecepatan 90 frame per detik. Menurut Gattis, dengan kemampuan tersebut, pengguna dijamin tidak akan mual atau pusing saat memakai Vive.

Meski tidak secara spesifik untuk kepentingan gaming, HTC dikatakan sudah berhasil menarik minat beberapa developer game mengembangkan konten untuk perangkat tersebut. Beberapa di antaranya adalah Vertigo Games, Bossa, Barry -Fireproof, Dovetail Games, Wemo Labs, Google, Steel Wool Games, dan Owlchemy.

Headset yang dilengkapi dengan teknologi vr tampak sedang diminati oleh perusahaan teknologi besar. Samsung, salah satu contohnya. Perusahaan asal Korea Selatan ini beberapa waktu lalu merilis sebuah perangkat vr yang dinamakan Gear VR.

Perusahaan sosial media Facebook pun tertarik dengan teknologi semacam ini. Perusahaan tersebut bahkan sampai membeli perusahaan Oculus VR dengan kocek yang sangat dalam, yakno sebesar 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 22,8 triliun.

HTC sendiri tidak mau ketinggalan dan, akhirnya, memutuskan untuk merilis Vive. Versi developer untuk perangkat ini sendiri dikatakan sudah akan dirilis pada bulan Maret ini. 

Sementara itu, edisi konsumen atau versi retail dari Vive dijadwalkan bakal hadir pada akhir tahun 2015.