Alam semesta terdiri dari bintang dan planet yang tak terhingga jumlahnya. Sebagian berukuran lebih kecil dari planet kita, namun yang jumlahnya lebih besar, jauh lebih banyak. Sifat dan massa planet-planet yang tersebar di seluruh jagat raya juga berbeda-beda. Berikut ini beberapa planet yang paling aneh dan unik yang telah ditemukan astronom.
1.
Planet WASP-12b adalah planet paling panas yang pernah ditemukan. Suhu permukaannya mencapai 3.200 derajat Celcius. Letaknya 870 tahun cahaya dari bumi. Foto: ESA/NASA
2.
Planet Paltry memiliki 3 matahari. Jaraknya dari bumi sekitar 149 tahun cahaya. Foto: NASA/JPL's Planetquest/Caltech
3.
Planet SWEEPS-10 memiliki kecepatan orbit tercepat. Waktu yang dibutuhkan planet ini untuk sekali mengelilingi bintangnya hanya sekitar 10 jam. Foto: NASA, ESA, A. Schaller (for STScI)
4.
Astronom memperkirakan seluruh permukaan Planet GJ 1214b tertutup oleh air. Planet yang besarnya 3 kali ukuran bumi ini terletak sekitar 40 tahun cahaya dari bumi. Foto: David A. Aguilar, CFA
5.
Planet Dubbed TrES-4 merupakan planet terbesar yang diketahui hingga saat ini. Ukurannya 1.7 x planet Jupiter. Jaraknya dari bumi sekitar 1400 tahun cahaya. Foto: Jeffrey Hall, Lowell Observatory
6.
Planet Kepler-10b, hingga saat ini di ketahui sebagai planet terkecil di luar sistem tata surya. Planet kerdil ini ditemukan pada Januari 2011. Foto: NASA
Kamis, 28 April 2011
Jumat, 22 April 2011
7 kata - kata terakhir Kristus
Kata Pertama:
"ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34)
Refleksi I:
Kata-kata pertama Yesus dari salib adalah sebuah kalimat pengampunan. Yesus mati supaya dosa-dosa kita diampuni, supaya kita didamaikan dengan Allah untu selama-lamanya
Pengampunan Allah melalui Kristus tidak datang hanya untuk mereka yang tahu dan menyadari kesalahannya, tetapi juga kepada kita yang secara tidak sadar melakukan suatu kesalahan. Allah bertidak menghapus dosa-dosa kita hanya oleh Anugrah, dan bukan karena usaha kita, karena kita semua telah berdosa dan segala yang kita upayakan akan mengandung dosa, sehingga pengampunan hanya datang dari Allah melalui Yesus melalui percaya kepadanya.
Kata Kedua:
"Aku berkata kepadamu , sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan aku di dalam Firdaus" (Lukas 23:43)
Refleksi II :
Ketika Yesus berada di kayu salib, Ia disalibkan bersama dengan 2 orang penjahat, Penjahat yang satu mencemoohnya sementara penjahat yang lain merasa Yesus telah diperlakukan secara tidak adil, dan berkata: "Yesus, ingatlah akan aku saat Engkau datang sebagai Raja." Yesus menanggapinya dan berkata: " Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan berada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Seruan penjahat tersebut merupakan seruan penyesalan bahwa dia telah berdosa, kita mendapatkan pengampunan bukan karena hidup kita benar tetapi karena Allah berbelas kasih dan mengampuni kita dalam Kristus"
Kata Ketiga:
"Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" kemudian kata-Nya kepada murid-Nya:"Inilah ibumu!" Dan sejak itu murid tersebut menerima dia dalam rumahnya. ( Yoh 19:26-27)
Refleksi III:
Ketika Yesus berada di kayu Salib, ibunya hadir diantara mereka yang menyalibkan Dia, sebagian besar murid laki-laki telah melarikan diri, kecuali Yohanes bersama ibunya.
Yesus ingin memastikan bahwa ibuNya berada di tangan seorang muridNya yang baik setelah kematian-Nya.
Yesus selain Tuhan juga seorang manusia sejati, seorang pria yang pernah menjadi anak laki-laki yang pernah lahir dari rahim seorang ibu. Bahkan saat Dia mati dia kayu salib sebagai juruselamat dunia, Yesus tetap melakukan perannya sebagai sorang Putra pada saat-sat terakhirnya.
Dilain pihak menyaksikan kematian anaknya adalah hal yang begitu menyakitkan bagi Maria, tidak terbayangkan apa yang dirasakan saat menyaksikan detik-detik terakhir kematian Yesus di kayu salib. Inilah yang dimaksudkan dengan nubuat Simeon tak lama setelah kelahiran Yesus, ketika ia berkata kepada Maria :"dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri" (Lukas 2:35)
Kata Keempat:
"Ya Tuhan, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"
Refleksi IV:
Pada saat menjelang kematian-Nya, Yesus sesaat terpisah dengan Allah, hal ini dirasakan begitu menyakitkan bagi diri-Nya yang selama ini menjadi satu dengan Allah, peristiwa ini terjadi karena Ia menanggung hukuman yang seharusnya kita yang menjalaninya. "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." (2 Korintus 5:21)
Kata Kelima:
" Aku haus" (Yoh 19:28)
Refleksi V:
Yesus mengalami kehausan yang amat sangat saat disalibkan, karena penderitaan yang telah dialami-Nya. "Aku haus" itulah pernyataan-Nya, dan para prajurit memberinya anggur asam ( Yoh 19:29)
Seorang manusia yang menderita kehausan sangat membutuhkan air, tetapi yang Yesus terima adalah anggur asam.
Kata Keenam :
" Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku" (Lukas 23:46)
Refleksi VI:
Ungkapan tersebut merupakan kepasrahan Yesus kepada Bapa-Nya, Yesus mempercayakan Roh-Nya kepada Bapa-Nya, sebab Ia percaya Bapa-Nya tidak akan membiarkan kematian kekal atas penyaliban-Nya. namun keselamatan dan hidup kekal bagi Dia dan dunia.Yesus wafat untuk kembali sebagai pemenang melalui Kebangkitan-Nya.
Kata Ketujuh :
"Sudah selesai!" (Yoh 19:30)
Refleksi VII:
Ungkapan ini merupakan kelegaan karena Ia telah berhasil menyelesaikan tugas dari Bapa-Nya, apa yang dilakukan-Nya telah lengkap, Ia telah mewartakan dan mengungkapkan kasih karunia Allah bagi manusia melalui kematiannya bagi umat manusia, "Sudah selesai" adalah kelegaan karena Ia telah berhasil melakukan karya keselamatan-Nya dan manusia dapat diselamatkan melalui diri-Nya.
GBU
"ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat" (Lukas 23:34)
Refleksi I:
Kata-kata pertama Yesus dari salib adalah sebuah kalimat pengampunan. Yesus mati supaya dosa-dosa kita diampuni, supaya kita didamaikan dengan Allah untu selama-lamanya
Pengampunan Allah melalui Kristus tidak datang hanya untuk mereka yang tahu dan menyadari kesalahannya, tetapi juga kepada kita yang secara tidak sadar melakukan suatu kesalahan. Allah bertidak menghapus dosa-dosa kita hanya oleh Anugrah, dan bukan karena usaha kita, karena kita semua telah berdosa dan segala yang kita upayakan akan mengandung dosa, sehingga pengampunan hanya datang dari Allah melalui Yesus melalui percaya kepadanya.
Kata Kedua:
"Aku berkata kepadamu , sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan aku di dalam Firdaus" (Lukas 23:43)
Refleksi II :
Ketika Yesus berada di kayu salib, Ia disalibkan bersama dengan 2 orang penjahat, Penjahat yang satu mencemoohnya sementara penjahat yang lain merasa Yesus telah diperlakukan secara tidak adil, dan berkata: "Yesus, ingatlah akan aku saat Engkau datang sebagai Raja." Yesus menanggapinya dan berkata: " Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan berada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."
Seruan penjahat tersebut merupakan seruan penyesalan bahwa dia telah berdosa, kita mendapatkan pengampunan bukan karena hidup kita benar tetapi karena Allah berbelas kasih dan mengampuni kita dalam Kristus"
Kata Ketiga:
"Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah ia kepada ibu-Nya: "Ibu, inilah, anakmu!" kemudian kata-Nya kepada murid-Nya:"Inilah ibumu!" Dan sejak itu murid tersebut menerima dia dalam rumahnya. ( Yoh 19:26-27)
Refleksi III:
Ketika Yesus berada di kayu Salib, ibunya hadir diantara mereka yang menyalibkan Dia, sebagian besar murid laki-laki telah melarikan diri, kecuali Yohanes bersama ibunya.
Yesus ingin memastikan bahwa ibuNya berada di tangan seorang muridNya yang baik setelah kematian-Nya.
Yesus selain Tuhan juga seorang manusia sejati, seorang pria yang pernah menjadi anak laki-laki yang pernah lahir dari rahim seorang ibu. Bahkan saat Dia mati dia kayu salib sebagai juruselamat dunia, Yesus tetap melakukan perannya sebagai sorang Putra pada saat-sat terakhirnya.
Dilain pihak menyaksikan kematian anaknya adalah hal yang begitu menyakitkan bagi Maria, tidak terbayangkan apa yang dirasakan saat menyaksikan detik-detik terakhir kematian Yesus di kayu salib. Inilah yang dimaksudkan dengan nubuat Simeon tak lama setelah kelahiran Yesus, ketika ia berkata kepada Maria :"dan suatu pedang akan menembus jiwamu sendiri" (Lukas 2:35)
Kata Keempat:
"Ya Tuhan, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?"
Refleksi IV:
Pada saat menjelang kematian-Nya, Yesus sesaat terpisah dengan Allah, hal ini dirasakan begitu menyakitkan bagi diri-Nya yang selama ini menjadi satu dengan Allah, peristiwa ini terjadi karena Ia menanggung hukuman yang seharusnya kita yang menjalaninya. "Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah." (2 Korintus 5:21)
Kata Kelima:
" Aku haus" (Yoh 19:28)
Refleksi V:
Yesus mengalami kehausan yang amat sangat saat disalibkan, karena penderitaan yang telah dialami-Nya. "Aku haus" itulah pernyataan-Nya, dan para prajurit memberinya anggur asam ( Yoh 19:29)
Seorang manusia yang menderita kehausan sangat membutuhkan air, tetapi yang Yesus terima adalah anggur asam.
Kata Keenam :
" Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku" (Lukas 23:46)
Refleksi VI:
Ungkapan tersebut merupakan kepasrahan Yesus kepada Bapa-Nya, Yesus mempercayakan Roh-Nya kepada Bapa-Nya, sebab Ia percaya Bapa-Nya tidak akan membiarkan kematian kekal atas penyaliban-Nya. namun keselamatan dan hidup kekal bagi Dia dan dunia.Yesus wafat untuk kembali sebagai pemenang melalui Kebangkitan-Nya.
Kata Ketujuh :
"Sudah selesai!" (Yoh 19:30)
Refleksi VII:
Ungkapan ini merupakan kelegaan karena Ia telah berhasil menyelesaikan tugas dari Bapa-Nya, apa yang dilakukan-Nya telah lengkap, Ia telah mewartakan dan mengungkapkan kasih karunia Allah bagi manusia melalui kematiannya bagi umat manusia, "Sudah selesai" adalah kelegaan karena Ia telah berhasil melakukan karya keselamatan-Nya dan manusia dapat diselamatkan melalui diri-Nya.
GBU
Selasa, 12 April 2011
Jepang tetapkan level tertinggi radiasi
Pemerintah Jepang melalui Komisi Keselamatan Nuklir telah meningkatkan tingkat bahaya radiasi nuklir akibat kerusakan PLTN Fukushima Daiichi ke level tertinggi, seperti dilaporkan NHK.
Level tujuh yang merupakan level bahaya radiasi nuklir tertinggi hanya pernah ditetapkan saat bencana Chernobyl tahun 1986.
"Ini (level tertinggi) merupakan perhitungan awal, dan hasil akhirnya akan disampaikan Badan Energi Atom Internasional )IAEA)," kata seorang pejabat Badan Keselamatan Nuklir dan Industri (NISA), seperti dilaporkan Reuters.
Namun pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan jumlah radiasi nuklir yang bocor besarnya hanya sepersepuluh dari tragedi Chernobyl.
Keputusan untuk meningkatkan level risiko radiasi nuklir itu dibuat setelah radiasi sebesar 10.000 terabequerel per jam terdeteksi di pembangkit yang hancur itu selama beberapa jam
Kondisi itu menurut Skala Peristiwa Radiologi dan Nuklir Internasional (INES) sudah masuk katagori level tujuh atau level tertinggi.
Namun sebuah laporan lain menyatakan bahwa tingkat radiai kini sudah menurun hingga kurang dari satu terabequrel per jam.
Sejauh ini, tingkat risiko radiasi nuklir di Jepang ditetapkan dalam level lima yang sama dengan level radiasi saat PLTN Three Miles Island di Amerika Serikat bocor tahun 1979.
Selain meningkatkan level radiasi ini, pemerintah Jepang memperluas zona evakuasi dari lokasi pembangkit akibat kekhawatiran meningkatnya radiasi.
Komisi nuklir Jepang sesuai hasil perhitungan sementara, tingkat kumulatif radiasi melampau batas toleransi yaitu 1 milisievert per tahun di radius 60km ke sebelah utara dan 40km ke selatan PLTN.
Senin (11/3) Jepang kembali diguncang gempa berkekuatan 7,1 skala richter dan mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan memicu alarm tsunami.
Selain itu, para pekerja yang tengah berupaya memperbaiki PLTN Fukushima Daiichi terpaksa dievakuasi.
Sistem pendingin PLTN Fukushima Daiichi hancur akibat gempa dan tsunami yang menghantam Jepang bulan lalu. Para pekerja kini tengah berupaya mengendalikan suhu sejumlah reaktor nuklir di PLTN tersebut.
Selain merusak PLTN Fukushima, gempa dan tsunami menyebabkan lebih dari 28.000 orang tewas atau hilang serta 150.000 saat ini menjadi pengungsi.
Level tujuh yang merupakan level bahaya radiasi nuklir tertinggi hanya pernah ditetapkan saat bencana Chernobyl tahun 1986.
"Ini (level tertinggi) merupakan perhitungan awal, dan hasil akhirnya akan disampaikan Badan Energi Atom Internasional )IAEA)," kata seorang pejabat Badan Keselamatan Nuklir dan Industri (NISA), seperti dilaporkan Reuters.
Namun pejabat yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan jumlah radiasi nuklir yang bocor besarnya hanya sepersepuluh dari tragedi Chernobyl.
Keputusan untuk meningkatkan level risiko radiasi nuklir itu dibuat setelah radiasi sebesar 10.000 terabequerel per jam terdeteksi di pembangkit yang hancur itu selama beberapa jam
Kondisi itu menurut Skala Peristiwa Radiologi dan Nuklir Internasional (INES) sudah masuk katagori level tujuh atau level tertinggi.
Namun sebuah laporan lain menyatakan bahwa tingkat radiai kini sudah menurun hingga kurang dari satu terabequrel per jam.
Sejauh ini, tingkat risiko radiasi nuklir di Jepang ditetapkan dalam level lima yang sama dengan level radiasi saat PLTN Three Miles Island di Amerika Serikat bocor tahun 1979.
Selain meningkatkan level radiasi ini, pemerintah Jepang memperluas zona evakuasi dari lokasi pembangkit akibat kekhawatiran meningkatnya radiasi.
Komisi nuklir Jepang sesuai hasil perhitungan sementara, tingkat kumulatif radiasi melampau batas toleransi yaitu 1 milisievert per tahun di radius 60km ke sebelah utara dan 40km ke selatan PLTN.
Senin (11/3) Jepang kembali diguncang gempa berkekuatan 7,1 skala richter dan mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan memicu alarm tsunami.
Selain itu, para pekerja yang tengah berupaya memperbaiki PLTN Fukushima Daiichi terpaksa dievakuasi.
Sistem pendingin PLTN Fukushima Daiichi hancur akibat gempa dan tsunami yang menghantam Jepang bulan lalu. Para pekerja kini tengah berupaya mengendalikan suhu sejumlah reaktor nuklir di PLTN tersebut.
Selain merusak PLTN Fukushima, gempa dan tsunami menyebabkan lebih dari 28.000 orang tewas atau hilang serta 150.000 saat ini menjadi pengungsi.
Kedahsyatan Bencana Nuklir Memuncak , Level 7
Jepang menaikkan tingkat krisis pada reaktor nuklirnya yang mengalami kerusakan sehingga setara dengan tingkat bencana yang dialami dalam tragedi Chernobyl. Kenaikan tingkat krisis bencana nuklir ini ditandai dengan menyebarnya radiasi hingga ke udara, air minum, sayuran serta air laut.
Badan regulasi nuklir Jepang menetapkan tingkat bencana nuklir ditingkatkan dari 5 menjadi 7 atau tingkat tertinggi skala internasional yang diamati oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Ketetapan ini diambil setelah diadakan peninjauan terhadap kebocoran radiasi dari reaktor Dai-chi sejak reaktor ini tidak beroperasi pascaterjangan tsunami pada 11 Maret lalu.
Menurut IAEA, tingkat bencana terbaru menandai perluasan bencana dengan konsekuensi lebih besar dari tingkat sebelumnya dan mencakup dampak kesehatan yang lebih luas. Namun, pemerintah Jepang sejauh ini mengenyampingkan dampak kesehatan apapun akibat kebocoran radioaktif dari reaktor nuklir Fukushima.
Beberapa pejabat Jepang menekankan kebocoran itu hanya mencapai sepersepuluh dari radiasi yang menyebar di bencana Chernobyl. Namun, mereka menjelaskan kebocoran ini dapat melampaui emisi Chernobyl apabila krisis nuklir di Jepang ini berlanjut.
"Kenaikan tingkat bencana nuklir menekankan meluasnya bencana. Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat yang menetap di sekitar kompleks reaktor nuklir maupun masyarakat internasional atas bencana serius ini," jelas Ketua Sekretaris Kabinet Jepang Yuki Edano kepada wartawan di Tokyo, Selasa (12/4/2011).
Ledakan sebuah reaktor nuklir di Chernobyl, Ukraina, pada 26 April 1986 menimbulkan awan radiasi di sebagian besar belahan bumi sebelah utara. Zona yang terletak sekitar 30 kilometer dari reaktor telah dinyatakan tidak dapat lagi menjadi tempat bermukim meskipun kenyataannya beberapa pekerja reaktor menetap di sana dalam waktu tidak lama dan ratusan penduduk kembali ke wilayah itu meskipun Pemerintah Ukraina mendesak warga untuk menjauhinya.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, menerangkan sekitar 9.300 orang tewas akibat mengidap kanker yang diakibatkan oleh radiasi dalam bencana Chernobyl. Sementara beberapa kelompok pecinta lingkungan, termasuk Greenpeace, memperkirakan jumlah itu 10 kali lipat lebih besar.
Badan regulasi nuklir Jepang menetapkan tingkat bencana nuklir ditingkatkan dari 5 menjadi 7 atau tingkat tertinggi skala internasional yang diamati oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Ketetapan ini diambil setelah diadakan peninjauan terhadap kebocoran radiasi dari reaktor Dai-chi sejak reaktor ini tidak beroperasi pascaterjangan tsunami pada 11 Maret lalu.
Menurut IAEA, tingkat bencana terbaru menandai perluasan bencana dengan konsekuensi lebih besar dari tingkat sebelumnya dan mencakup dampak kesehatan yang lebih luas. Namun, pemerintah Jepang sejauh ini mengenyampingkan dampak kesehatan apapun akibat kebocoran radioaktif dari reaktor nuklir Fukushima.
Beberapa pejabat Jepang menekankan kebocoran itu hanya mencapai sepersepuluh dari radiasi yang menyebar di bencana Chernobyl. Namun, mereka menjelaskan kebocoran ini dapat melampaui emisi Chernobyl apabila krisis nuklir di Jepang ini berlanjut.
"Kenaikan tingkat bencana nuklir menekankan meluasnya bencana. Kami memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat yang menetap di sekitar kompleks reaktor nuklir maupun masyarakat internasional atas bencana serius ini," jelas Ketua Sekretaris Kabinet Jepang Yuki Edano kepada wartawan di Tokyo, Selasa (12/4/2011).
Ledakan sebuah reaktor nuklir di Chernobyl, Ukraina, pada 26 April 1986 menimbulkan awan radiasi di sebagian besar belahan bumi sebelah utara. Zona yang terletak sekitar 30 kilometer dari reaktor telah dinyatakan tidak dapat lagi menjadi tempat bermukim meskipun kenyataannya beberapa pekerja reaktor menetap di sana dalam waktu tidak lama dan ratusan penduduk kembali ke wilayah itu meskipun Pemerintah Ukraina mendesak warga untuk menjauhinya.
Badan Kesehatan Dunia, WHO, menerangkan sekitar 9.300 orang tewas akibat mengidap kanker yang diakibatkan oleh radiasi dalam bencana Chernobyl. Sementara beberapa kelompok pecinta lingkungan, termasuk Greenpeace, memperkirakan jumlah itu 10 kali lipat lebih besar.
Minggu, 10 April 2011
Katun Anti Air
Bahan tekstil yang dikembangkan para peneliti di China tak basah diguyur air sekaligus bisa melindungi penggunanya dari sinar ultraviolet (UV). Pada masa mendatang, bahan tersebut bisa digunakan untuk membuat baju anti-air dan anti-UV.
Menggunakan nanorod seng oksida, peneliti dari Northeast Normal University di China yang dipimpin Lingling Wang membuat lapisan untuk tekstil yang bahannya meniru sifat alami daun teratai yang menolak air. Selain itu, lapisan ini juga bisa mengeblok sinar ultraviolet untuk melindungi kulit penggunanya.
Seng oksida sebetulnya bereaksi terhadap sinar matahari sehingga memengaruhi sifat anti-air yang dimiliki nanorod. Untuk mengatasi hal itu, para peneliti membungkus nanorod dengan lapisan silika dan dikombinasi dengan serat katun alami.
Para peneliti yakin kalau teknologi ini dapat digunakan dalam produksi katun untuk tekstil. Hasilnya adalah kain yang kuat, multifungsi, anti-air, dan anti-sinar matahari.
Langganan:
Postingan (Atom)